Loading...
Rumah

Kenali Hal-Hal yang Menjadi Risiko dalam Membeli Rumah

  • David
  • 31 August 2021
  • 3 min read

Memiliki rumah merupakan kebutuhan primer bagi sebuah keluarga karena berfungsi sebagai tempat berlindung dan tempat untuk beristirahat. Rumah menawarkan kehangatan bagi keluarga karena menjadi tempat berkumpul yang paling nyaman. Banyak masyarakat sebelum berkeluarga sudah berencana untuk memiliki rumah. Hal ini karena sebuah keluarga layaknya memiliki rumah sendiri untuk membangun hidup sendiri. Oleh karena itu, pasangan yang belum menikah berlomba-lomba untuk membeli rumah agar lebih mudah karena urusannya akan lebih ribet ketika tinggal bersama orang tua atau mertua. Mengontrak rumah sih bisa saja, namun akan ribet dan lebih boros dibandingkan dengan memiliki rumah yang jauh lebih tenang.

Sebelum membeli rumah, Anda harus mengetahu terlebih dahulu bahwa sistem pembelian rumah terbagi menjadi dua macam yaitu secara cash atau pembayaran langsung lunas saat itu juga secara tunai dan secara kredit yaitu melalui angsuran dan tidak lunas saat itu juga. Dalam membeli rumah ini, Anda harus berhati-hati karena setiap pembelian rumah cenderung berpotensi untuk menghasilkan risiko. Risiko ini apabila tidak diperhatikan dapat menimbulkan masalah dan hal fatal untuk ke depannya. Terutama ketika Anda sudah mulai menempati rumah. Adapun risiko yang mungkin ditimbulkan ketika membeli rumah adalah sebagai berikut:

 

  1. Status Kepemilikan dan Keabsahan Hak Milik

Dalam sistem hukum, sebuah rumah wajib untuk memiliki Sertifikat Hak Miliki atau yang kerap disebut SHM. SHM ini dapat dikatakan sebagai pernyataan terkait legalitas lahan yang dimiliki. Apabila dalam membeli rumah Anda sudah mendapatkan SHM, maka rumah tersebut tidak dapat diganggu oleh campur tangan orang lain. Keabsahan dalam hak milik ini dapat dibuktikan secara langsung melalui perantara notaris yang sudah berbadan hukum. Dengan menggunakan notaris yang terpercaya, maka SHM dapat sah dimata hukum sehingga status kepemilikan dapat terbukti legalitasnya. Oleh karena itu, dalam membeli rumah SHM harus diperhatikan secara jelas agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

 

  1. Kondisi lingkungan yang berisiko terkena bencana

Dalam membeli rumah, Anda harus secara langsung melakukan survey lokasi. Pastikan bahwa rumah yang akan dibeli terhindar dari hal-hal yang berpotensi menimbulkan bencana seperti banjir, tanah longsor ataupun kekurangan air bersih. Tentunya akan menjadi tidak nyaman dan berbahaya apabila rumah yang akan Anda beli memiliki risiko terkena bencana. Oleh karena itu selalu telusuri lokasi rumah yang akan dibeli. Terutama terkait daerah rawan banjir. Rumah yang rawan banjir akan menimbulkan risiko fatal seperti kerusakan rumah, terendam air, masuknya air ke rumah, dan adanya genangan air. Tanah yang rawan terjadi longsor juga sangat berisiko dimana berpotensi mengakibatkan konstruksi rumah rusak serta dapat mengancam keselamatan jiwa.

 

  1. Tingkat Kerusakan Rumah

Sebelum membeli rumah, Anda juga harus mencari informasi terkait kontruksi rumah dan bahan-bahan yang digunakan dalam membangun rumah. Jangan sampai rumah yang akan dibeli hanga bagus secara estetika namun untuk kualitas masih rendah sehingga diperlukan renovasi dalam jangka dekat. Tentunya ini menjadi permasalahan dimana harus menyiapkan budget tambahan di masa mendatang. Pastikan juga terkait jaminan rehabilitasi atau jaminan terkait kerusakan dalam rumah yang akan dibeli.

 

  1. Kemudahan Akses Lokasi

Akses lokasi merupakan hal yang sangat penting dalam membelu rumah. pastikan bahwa rumah yang akan di beli mampu dijangkau oleh kendaraan, misalnya jika memiliki mobil maka pastikan jalan menuju rumah mampu dilewati mobil, bukan gang sempit yang hanya bisa dilewati kendaraan bermotor. selain itu, rumah lebih baik berlokasi yang dekat dengan fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, atm, pom bensi dan sebagainya. rumah yang terletak di daerah terpencil dan jauh dari fasilitas umum tentunya akan menimbulkan resiko terkait sulitanya akses seperti jauh dari fasilitas umum tentunya akan menimbulkan resiko terkait kesulitan akses seperti dalam kondisi kesehatan darurat jauh dari rumah sakit. untuk mobilisasi sekolah, tempat kerja dan pusat perbelanjaan jika terlalu jauh pun harus menyiapkan ongkos lebih.

Tags:

Artikel yang berkaitan

Top