Cara Membayar KPR dengan Lancar
Memiliki rumah merupakan idaman semua orang. Baik dibeli secara cash maupun secara kredit pasti menimbulkan......
Wilayah dataran rendah, terutama yang ramai dan padat penduduk memang sering terkena serangan banjir. Banjir ini memang menjadi musibah yang familiar di kota-kota besar seperti Jakarta dan terjadi ketika musim penghujan. Walaupun kejadiannya dapat diprediksi ketika musim hujan, namun banjir ini memang sangat menyebalkan karena membuat rumah menjadi lebih kotor ketika berhasil masuk ke dalam rumah.
Namun, tenang saja. Jika Anda memiliki tanah ataupun rumah di wilayah yang rawan banjir, Anda dapat menerapakn sebuah konsep rumah anti banjir dengan desain rumah Eropa. Desain rumah Eropa ini memang disebut sebagai rumah anti banjir karena material penyusun rumah terbuat dari bahan yang teksturnya keras seperti dari bata dan beton. Walaupun apabila dilihat, rumah ala Eropa akan tampak sederhana namun ternyata memiliki fungsi yang sangat mumpuni yakni dapat menangkal banjir dan kuat menghadapi goncangan gempa.
Salah satu ciri rumah desain Eropa ini memiliki desain yang khast dan tentunya eye catching. Rumah desain Eropa ini umumnya juga memiliki halaman yang luas yang dilengkapi dengan rumput menghijau sehingga masih terdapat banyak daerah resapan air pada sekitar hunian. Dengan masih banyaknya tanah yang memiliki rumput dan tanaman ini akan membantu air cepat masuk lagi ke dalam tanah sehingga banjir juga cepat untuk surut. Untuk itu, sebaiknya apabila memiliki tanah yang luas di sekitar bangunan hunian Anda, jangan cepat-cepat menutupnya dengan aspal atau blok semen karena akan sangat merugikan akibat berkurangnya resapan air.
Pondasi rumah juga menjulang ke atas dan biasanya dilengkapi dengan fasad yang terdapat tangga pada depan rumah sehingga hal ini dapat membuat air tertahan dan tidak masuk ke dalam rumah. Material yang digunakan juga harus baik dari segi kualitas dan fungsional.
Berikut merupakan tips membangun rumah agar dapat menangkal banjir:
Untuk membangun rumah anti banjir, maka Anda juga harus menggunakan material yang tahan banjir dimana biasanya dapat bertahan selama 72 jam tanpa kerusakan berat. Material tersebut seperti beton, bata yang dilapisi kaca, perangkat keras baja, menggunakan kayu, ubin berupa keramik ataupun menggunakan cat epoksi.
Anda juga harus menggunakan pelapis yang tahan banjir baik kering maupun basah. Pada pelapis tahan banjir yang kering, umumnya bertujuan untuk mencegah air masuk. Sementara pada pelapis yang basah memungkinkan air masuk. Oleh karena itu, baik pelapis sealant maupun veener yang kedap air harus digunakan semua karena veener ini berfungsi menahan dinding luar dari adanya penetrasi air.
Penghalang khusus banjir ini biasa Anda bangun dengan mengandalkan jasa arsitek untuk membangun penghambat pada sekitar rumah misalnya dengan material yang kokoh dan kuat seperti beton, bata, dan sebagainya.
Sebelum mendirikan rumah di wilayah rawan banjir, sebaiknya Anda melakukan survei terlebih dahulu agar mengetahui tinggi permukaan air banjir rata-rata pada wilayah sekitar hunian. Dengan demikian, Anda dapat memperkirakan untuk membangun pondasi rumah dan bangunan yang lebih tinggi dan sulit dijangkau banjir. Jika perlu Anda dapat melakukan pengangkatan bangunan ataupun membangun stuktur di atas kolom atau panggung agar air saat banjir tidak masuk ke dalam rumah.
Sekian, itulah beberapa cara membangun rumah anti banjir beserta salah satu contohnya yakni rumah desain Eropa. Dengan pertimbangan yang matang untuk mewujudkan rumah anti banjir, maka Anda tidak perlu khawatir untuk mendirikan rumah pada wilayah yang rawan banjir.
Memiliki rumah merupakan idaman semua orang. Baik dibeli secara cash maupun secara kredit pasti menimbulkan......
Saat ini, dunia perfilm-an dan sinetron Indonesia sedang diguncang oleh hadirnya drama-drama korea yang merajalela.......
Memiliki rumah adalah dambaan setiap orang. Untuk itu, dalam membeli rumah Anda harus mengetathui terkait......